MAKAM SUNAN
NYAMPLUNGAN KARIMUNJAWA
|
MAKAM SUNAN NYAMPLUNGAN |
Nama Karimunjawa menurut cerita
rakyat setempat tidak terlepas dari sosok Sunan Nyamplung yang bernama asli
Amir Hasan. Dia adalah putra Sunan Muria yang sejak kecil agak dimanjakan oleh
ibundanya Dewi Sujinah, sehingga perilakunya cenderung nakal. Amir Hasan dititipkan
kepada pamannya, Sunan Kudus, dengan harapan perilakunya berubah dan itu
menjadi kenyataan karena kemudian ia menjadi sosok pemuda yang sangat taat.
|
ZIARAH MAKAM SUNAN NYAMPLUNGAN |
Selanjutnya, dengan masa ke masa,
perkembangan sifat serta gaya hidup putranya berkembang dengan pesat, kemudian
dengan fikiran yang bulat seorang ayah handa sunan nyamplungan memerintahkan
putranya untuk menyebarkan ajaran islam di sebuah pulau yang keremun-keremun
nampak dari gunung muria. Disertai dua orang abdi, Amir Hasan berangkat dan
diberi bekal berupa dua buah biji Nyamplung untuk ditanam di pulau tersebut. Di
samping itu ia juga membawa Mustaka Masjid (sampai saat ini masih berada di
kompleks
pemakaman Sunan Nyamplung).
|
MAKAM SUNAN NYAMPLUNGAN |
Pulau yang terlihat kremun-kremun
dari daratan Jawa itu akhirnya menjadi tempat tinggal Amir Hasan dan pohon
Nyamplung yang ditanamnya tumbuh subur berkembang biak hingga mengitari pulau.
Sampai sekarang masyarakat menyebut Amir Hasan sebagai "Sunan
Nyamplungan".
Tapi saat kepergian Amir Hasan ke
pulau itu rupanya tidak dengan sepengetahuan ibunya. Mengetahui anaknya tidak
berada di rumah, Sang Ibu terkejut dan segera bergegas menyusulnya ke pantai.
Maksudnya hanya ingin memberi tambahan bekal. Sesuai kesukaan anaknya, Nyai
Sunan Muria membawakan pecel lele dan siput yang telah dimasak.
|
IBUK BAPAK GUA JUGA ZIARAH |
Namun, ketika ia sampai di
pantai, sang anak telah berangkat bersama dua pengiringnya. Dengan rasa kecewa
akhirnya bungkusan pecel lele dan bungkusan siput dibuang ke laut. Atas
kehendak Tuhan, bungkusan itu terbawa ombak dan mengikuti perjalanan Amir Hasan
sampai ke Karimunjawa. Hal inilah yang konon kemudian mengakibatkan ikan-ikan
lele yang ada di Karimunjawa tidak memiliki patil. Areal ini sekarang dikenal
dengan nama Legon Lele, yaitu kawasan di bagian timur Pulau Karimunjawa.
Demikian pula, konon, sampai sekarang siput yang hidup di Legon Lele juga
memiliki ciri khas, yaitu punggungnya belong.
0 Response to "MAKAN SUNAN NYAMPLUNGAN"
Posting Komentar